DEVINISI
1 Sistem operasi
Sistem
operasi (bahasa Inggris: operating system ;
OS) adalah seperangkat program yang mengelola sumber daya perangkat keras komputer, dan menyediakan
layanan umum untuk aplikasi perangkat lunak. Sistem operasi adalah
jenis yang paling penting dari perangkat lunak sistem dalam sistem komputer.
Tanpa sistem operasi, pengguna tidak dapat menjalankan program aplikasi pada
komputer mereka, kecuali program aplikasi boot diri.
Waktu-berbagi
jadwal tugas sistem operasi untuk penggunaan yang efisien dari sistem dan juga
dapat mencakup akuntansi untuk alokasi biaya waktu prosesor, penyimpanan massa,
cetak, dan sumber daya lainnya.
Untuk
fungsi-fungsi perangkat keras seperti sebagai masukan dan keluaran dan alokasi memori, sistem
operasi bertindak sebagai perantara antara program aplikasi dan perangkat keras
komputer, meskipun kode aplikasi biasanya dieksekusi langsung oleh perangkat
keras dan seringkali akan menghubungi OS atau terputus oleh itu. Sistem operasi
yang ditemukan pada hampir semua perangkat yang berisi komputer-dari ponsel dan konsol permainan video untuk superkomputer
dan server web.
2.
LINUX
Linux
(diucapkan ˈlɪnəks atau /ˈlɪnʊks/) adalah nama yang diberikan kepada sistem
operasi komputer bertipe Unix. Linux merupakan salah satu
contoh hasil pengembangan perangkat lunak bebas dan sumber terbuka utama.
Seperti perangkat lunak bebas dan sumber terbuka lainnya pada umumnya, kode sumber
Linux dapat dimodifikasi, digunakan dan didistribusikan kembali secara bebas
oleh siapa saja.
3.
UBUNTU
Ubuntu
merupakan salah satu distribusi Linux yang berbasiskan Debian dan
didistribusikan sebagai software
bebas. nama Ubuntu berasal dari filosofi dari Afrika
Selatan yang berarti "Kemanusiaan kepada sesama".
Ubuntu didesain untuk kepentingan penggunaan personal, namun versi server
Ubuntu juga tersedia, dan telah dipakai secara luas.
Proyek
Ubuntu resmi disponspori oleh Canonical Ltd. yang
merupakan sebuah perusahaan yang dimiliki oleh pengusaha Afrika
Selatan Mark Shuttleworth. Tujuan dari distribusi Linux Ubuntu
adalah membawa semangat yang terkandung di dalam Filosofi Ubuntu ke dalam dunia
perangkat lunak. Ubuntu adalah sistem
operasi lengkap berbasis Linux, tersedia secara bebas dan mempunyai
dukungan baik yang berasal dari komunitas maupun tenaga ahli profesional.
Filosofi
Ubuntu
mempunyai filosofi sebagai berikut :
- bahwa perangkat lunak harus tersedia dengan bebas biaya
- bahwa aplikasi perangkat lunak tersebut harus dapat digunakan dalam bahasa lokal masing-masing dan untuk orang-orang yang mempunyai keterbatasan fisik
- bahwa pengguna harus mempunyai kebebasan untuk mendapatkan, mengubah, dan mendistribusikan perangkat lunak sesuai dengan apa yang mereka butuhkan tanpa halangan apapun.
Perihal
kebebasan inilah yang membuat Ubuntu berbeda dari perangkat lunak berpemilik (proprietary);
bukan hanya peralatan yang Anda butuhkan tersedia secara bebas biaya, tetapi
Anda juga mempunyai hak untuk memodifikasi perangkat lunak Anda sampai
perangkat lunak tersebut bekerja sesuai dengan yang Anda inginkan
C.
SEJARAH DAN PENGEMBANGAN
LINUX
Ubuntu
adalah salah satu proyek andalan Debian.
Sasaran awal Ubuntu adalah menciptakan sistem operasi
desktop Linux yang mudah dipakai. Ubuntu dijadwalkan dirilis setiap 6 bulan
sehingga sistem Ubuntu dapat terus diperbarui.
Ubuntu
pertama kali dirilis pada 20 Oktober 2004. Semenjak itu, Canonical telah
merilis versi Ubuntu yang baru setiap 6 bulan sekali. Setiap rilis didukung
selama 18 bulan untuk pembaruan sistem, keamanan, dan kesalahan (bug).
Setiap 2 tahun sekali (versi xx.04 dengan x angka genap) akan
mendapatkan Long Term Support(LTS) selama 3 tahun untuk desktop dan 5
tahun untuk edisi server. Namun Ubuntu 12.04 yang akan dirilis April 2012 akan
mendapatkan pembaruan sistem selama 5 tahun. Perpanjangan dukungan ini
bertujuan untuk mengakomodasi bisnis dan pengguna IT yang bekerja pada siklus
panjang dan pertimbangan biaya yang mahal untuk memperbarui sistem.
Paket-paket
software Ubuntu berasal dari paket tidak stabil Debian; Ubuntu memakai format
paket dan manajemen paket Debian (APT dan Synaptic). Paket Debian dan
Ubuntu seringkali tidak cocok. Paket Debian sering kali perlu dibuat ulang dari
source agar dapat dipakai di Ubuntu, begitu juga sebaliknya. Ubuntu
bekerja sama dengan Debian untuk berusaha agar perubaha-perubahan sistem Ubuntu
mengarah kembali ke Debian, namun hal ini hampir tak terlaksana. Penemu Debian,
Ian Murdock, pernah berkata bahwa paket Ubuntu berpotensi mengarah terlalu jauh
dari Debian[14].
Sebelum setiap rilis Ubuntu, paket-paket diambil dari paket tidak stabil Debian
dan digabung dengan modifikasi Ubuntu. Sebulan sebelum perilisan, pengambilan
paket dihentikan dan kerja selanjutnya adalah memastikan paket-paket yang sudah
diambil bekerja dengan baik.
Ubuntu sekarang dibiayai oleh Canonocal Ltd. Pada 8 Juli 2005 Mark Shuttleworth mendirikan pendirian Ubuntu Foundation dan memberikan pendanaan awal sebesar US$10 juta. Tujuan dari pendirian yayasan ini adalah untuk memastikan pengembangan dan dukungan semua versi Ubuntu dapat terus berjalan.
Pada
31 Oktober 2011, Mark Shuttleworth mengumumkan bahwa Ubuntu 14.04 akan
mendukung smartphone, tablet, dan smart TV. Dan desain-desainnya pun sudah
mulai dirancang
Fitur
Ubuntu
terdiri dari banyak paket, kebanyakan berasal dari distribusi di bawah lisensi lisensi software bebas.
Namun, beberapa software khususnya driver menggunakan Proprietary software[17].
Lisensi yang pada umumnya adalah GNU General Public License (GNU GPL) dan GNU Lesser General Public License
(GNU LGPL), dengan tegas menyatakan bahwa pengguna dengan bebas dapat
menjalankan, menggandakan, mempelajarai, memodifikasi, dan mendistribusikan
tanpa pembatasan apapun. Namun tetap ada software proprietary yang dapat
berjalan di Ubuntu. Ubuntu berfokus pada ketersediaan kegunaan pada orang
disfungsi, keamanan dan stabilitas. Ubuntu juga berfokus pada
internasionalosasi dan aksesibilitas untuk dapat menjangkau sebanyak-banyaknya
orang[18].
Dalam hal keamanan, perangkat sudo dapat meningkatkan privilage secara sementara untuk
melakukan tugas administratif, sehingga akun root dapat terus terkunci,
dan mencegah orang tidak terauthorisasi melakukan perubahan sistem atau membuka
kelemahan keamanan.[19]
Desktop
Ubuntu memakai desktop environment graphis. Sebelum Ubuntu
11.04 interaksi grafis pengguna adalah GNOME Panel, namun setelah
versi 11.04, berubah menjadi Unity. Unity adalah interface yang dikembangkan oleh
Canonical yang awalnya dirancang untuk edisi Netbook.[20]
Ubuntu
terinstall dengan banyak software multiguna diantaranya:
Games
AisleRiot
Solitaire, gbrainy, Mahjongg, Mines, Quadrapassel
Graphics
OpenOffice.org
Drawing, Shotwell Photo Manager, Simple Scan
Internet
Empathy IM,
Evolution, Firefox, Gwibber, Remote Desktop Viewer, Terminal Server Client, Transmission
BitTorrent Client
Multimedia
Brasero,
Movie
Player,
Pitivi Video
Editor,
Rhythmbox
Music Player,
Sound
Recorder
Office
OpenOffice.org,
Evolution,
Dictionary
Ubuntu,
tidak seperti Debian, mengompile paket mereka menggunakan fitur gcc seperti PIE dan proteksi Buffer
Overflow untuk memproteksi software mereka. Fitur Ekstra tersebut menambah
keamanan secara signifikan dengan pemakaian performance hanya 1% pada 32 bit
dan 0,01% pada 64 bit
Persyaratan Sistem
Versi Desktop Ubuntu sekarang mendukung x86 32 bit dan 64 bit. Dukungan tidak resmi juga tersedia untuk PowerPC, IA-64 (Itanium), Playstation 3 (Namun Sony telah mencabut dukungan untuk OtherOS lain pada 1 April 2011), dan beberapa handphone. GPU yang didukung diperlukan untuk menjalankan efek visual seperti Unity Shell. Dalam kasus GPU yang tidak memadai, Unity dapat direduksi menjadi Unity 2D yang membutuhkan hardware yang lebih rendah.
Minimum
Hardware Requirement
700 MHz x86
processor
256 MB RAM
3 GB disk
space
Graphics
card capable of 1024 x 768 resolution
Sound card
(opsional)
Network or
Internet connection (opsional)
F.
KEKURANGAN DAN KELEBIHAN LINUX
1.
Kelebihan Linux:
a.
Linux
merupakan sistem operasi bebas dan terbuka (open source). Sehingga
tidak perlu biaya lisensi untuk membeli atau menggunakan Linux, gratis.
b.
Linux
mudah digunakan. Dulu, Linux dikatakan merupakan sistem operasi yang sulit dan
hanya dikhususkan untuk para hacker karena masih berbasis teks (DOS). Namun,
kini Linux mudah digunakan hampir semudah menggunakan Windows, bahkan masalah style
pun, Linux lebih baik dari Windows 7.
c.
Hampir
semua aplikasi yang terdapat di Windows, telah terdapat alternatifnya di Linux
karena banyak komunitas-komunitas pengembangnya, semisal sourceforge.net. , atau bila terpaksa kita
bisa menjalankan software untuk Windows di Linux dengan bantuan emulator
seperti Wine sehingga file .exe dan .msi dapat dijalankan.
d.
Keamanan.
Hampir semua pengguna Windows pasti pernah terkena virus, spyware, trojan,
adware, dsb. Hal ini, hampir tidak terjadi pada Linux. Linux sejak awal
didesain multi-user, sehingga bila virus menjangkiti user tertentu,
akan sangat sangat sulit menjangkiti dan menyebar ke user yang lain. Beberapa
orang berpendapat bahwa Linux lebih aman karena jumlah penggunanya lebih
sedikit dibanding Windows, namun anggapan itu tidaklah tepat.
e.
Linux
relatif stabil. Komputer yang dijalankan di atas sistem operasi UNIX sangat
dikenal stabil berjalan tanpa henti. Linux, yang merupakan varian dari UNIX,
juga mewarisi kestabilan ini. Jarang ditemui, komputer yang tiba-tiba hang
dan harus menekan tombol Ctrl-Alt-Del atau Restart untuk mengakhiri kejadian
tersebut.
f.
Linux
mempunyai kompatibilitas ke belakang yang lebih baik (better
backward-compatibilty). Perangkat keras yang telah berusia lama, masih
sangat berguna dan dapat dijalankan dengan baik di atas Linux. Selain itu,
tidak pernah ditemui dokumen-dokumen yang lebih baru tidak dapat dibaca pada
Linux versi yang lebih lama. Pada Windows, kita seakan dituntut untuk terus
mengikuti perkembangan perangkat keras, seperti kasus file .docx (Word
2007-2010) yang tidak bisa dibuka dengan Microsoft Word 2003 atau versi
dibawahnya.
g.
Dukungan
komunitas yang beragam dan menyebar di seluruh dunia.
h.
Linux
selain gratis untuk digunakan, gratis pula untuk dimodifikasi dan
didistribusikan ulang. Bahkan kita dapat mengembangkan distro kita sendiri.
i.
Beragam
pilihan. Hal ini bisa menjadi kelebihan maupun kekurangan. Banyak distro bermunculan,
contoh yang populer seperti Ubuntu, Debian, RedHat, openSuSe, Fedora, Mandriva
(Mandrake), dsb. Keanekaragaman ini memberi kita banyak pilihan sesuai dengan
kebutuhan masing-masing, namun di satu sisi hal ini juga akan membingungkan
calon pengguna Linux. Lihat chart distribusi Linux di http://distrowatch.com untuk mengetahui
rangking distro-distro Linux.
j.
Linux
membutuhkan resource yang lebih kecil dari Windows, sehingga cocok
untuk komputer dengan spesifikasi minimal. Selain itu hampir semua distro
populer menyediakan versi 32 bit maupun 64 bit.
k.
Linux dapat berjalan dalam dua mode,
modus teks dan modus GUI namun pada umumnya modus teks (terminal) ini lah yang
menjadi kekuatan Linux. Modus GUI sendiri memiliki banyak pilhan desktop
environment-nya seperti KDE, Gnome, BlackBox, XFCE.
2. Kekurangan Linux:
a.
Banyak
pengguna yang belum terbiasa dengan Linux dan masih ‘Windows minded’,
takut untuk beralih dari Windows.
b.
Dukungan
perangkat keras dari vendor-vendor tertentu yang tidak terlalu baik pada Linux.
Untuk mencari daftar perangkat keras yang didukung pada Linux, kita dapat
melihatnya di Linux-Drivers.org atau LinuxHardware.org.
c.
Proses
instalasi software / aplikasi yang tidak semudah di Windows. Instalasi software
di Linux, akan menjadi lebih mudah bila terkoneksi ke internet atau bila
mempunyai CD / DVD repository-nya. Bila tidak, maka kita harus men-download
satu per satu package yang dibutuhkan beserta dependencies-nya.
d.
Bagi
administrator sistem yang belum terbiasa dengan Unix-like (seperti Linux), maka
mau tidak mau harus mempelajari hal ini. Sehingga syarat untuk menjadi
administrator adalah manusia yang suka belajar hal-hal baru dan terus-menerus
belajar.
e.
Aplikasi-aplikasi
di Linux belum seampuh aplikasi di Windows.
f.
Struktur
direktori dan hak-akses yang membingungkan bagi yang sudah terbiasa dengan
Windows dan belum mengenal UNIX/Linux sama sekali.
G. Installasi
Ubuntu pada umumnya dapat diinstall dari Live CD
atau dapat diinstall lewat Live USB. Sistem operasi
Ubuntu dapat dijalankan dari CD (seringkali dengan kehilangan performa yang
signifikan), sehingga pengguna dapat mengecek kecocokan hardware dan dukungan
driver sistem operasi. CD juga mempunyai Ubiquity Installer,
sehingga penggguna dapat menginstall Ubuntu pada komputer secara permanen.
Semua CD Ubuntu dapat diunduh di website Ubuntu. Penginstallan dari CD
membutuhkan EAM minimal 256 MiB.
Pengguna
dapat mengunduh disk image (.iso) dari CD, yang kemudian dapat ditulis
ke media fisik (CD atau DVD), atau dijalankan langsung dari hard drive (memakai
UNetbootin
atau GRUB). Ubuntu juga dapat
dijalankan di ARM, PowerPC, SPARC, dan IA-64, namun
platform-platform tersebut tidak didukung secara resmi.
Berikut
ini review instalasi ubuntu
Untuk
instalasi yang cepat jangan menggunakan koneksi internet saat sedang
menginstall. Untuk melakukan update dan penambahan aplikasi pendukung dapat
dilakukan setelah instalasi selesai. Namun bagi yang memiliki koneksi internet
super kencang, saat instalasi pililah opsi Download Updates dan Install
Software Pihak Ketiga (seperti Flash, Java, Mp3, Multimedia Codecs).
Saat proses instalasi Ubiquity menawarkan "rasa baru" yakni
slideshow, penjelasan singkat Ubuntu beserta fitur-fiturnya. Kita dapat
mengklik slideshow tanpa mengganggu proses instalasi.
Bila proses instalasi berhenti saat progres 80% (ready when you are dan tidak
bisa di skip), berikut solusinya klik tombol "back" lalu tulis ulang
username-nya (semuanya musti lower case/huruf kecil semua).
Canonical
merencanakan untuk menghapus Synaptic Package Manager pada edisi Ubuntu
selanjutnya. Dan sebagai gantinya Canonical meningkatkan kemampuan Ubuntu
Software Center (USC). USC kali ini memiliki fitur tambahan, yakni "Featured"
dan "What's New" kemudian "For Purchase".
Di USC saat kita akan menginstall GIMP (sebagai contoh kasus) akan ada opsi
tambahan yakni apakah akan juga menginstall plugin-pluginnya? Lalu untuk Fitur
"For Purchase" baru tersedia dua software yakni Fluendo DVD Player
($24.95) dan Rick’s Wallpapers. Ke depan bukan tidak mungkin aplikasi semacam
Adobe Photoshop (versi Linux ) akan ada untuk di jual melalui USC.
Sound Dan
Multimedia
Di awal
penginstalan ada opsi untuk mendownload dan menginstall aplikasi codecs
multimedia (seperti Flash, Java, MP3). Bila tidak tersambung koneksi internet
saat menginstall Ubuntu 10.04 maka codecs multimedia dapat diinstal melalui
Ubuntu Software Center. Untuk aplikasi yang Restricted Format dapat menginstal
melalui cara di Help Ubuntu.
Untuk
masalah sound pastikan sound dalam keadaan unmute (klikmute/unmute di
sound indicator).
Proses Booting
Ubuntu 10.04 menggunakan teknologi baru untuk
menampilakan splash screen yang menutupi semua proses booting yang mendetail, yaitu Plymouth. Splash screen pada Ubuntu sangat menarik,
karena sama sekali tidak terdapat flicker antara penampilan splash screen dengan layar desktop pada saat login. Alhasil, proses booting-pun menjadi keren. Hanya saja, masih saja terdapat banyak bug pada proses booting ini, seperti misalnya splash
screen yang kadang gak nongol (terutama setelah Ubuntu terpasang ke dalam
komputer). Namun, tidak semua komputer bisa menampilkan splash
screen ini dengan baik. Jika kartu grafis tidak didukung, maka splash
screen nan indah tidak akan ditampilkan dalam bentuk grafis
Untuk waktu booting, Ubuntu memakan waktu 25 detik jika dihitung dari setelah memilih
sistem operasi pada GRUB, dan dalam keadaan fitur Desktop
Effect aktif. Waktu ini memang lebih cepat daripada Ubuntu 9.10. Namun
masih jauh dari target yang katanya 10 detik.
Desktop
Dari sejak versi pertama hingga versi 9.10, Ubuntu
selalu memiliki kesan berwarna coklat (Human). Mulai dari coklat kehitaman
hingga coklat muda sudah pernah terasa di Ubuntu. Namun pada versi kali ini,
kesan Coklat itu sudah hilang, kini diubah dengan kesan ringan (Light) yang
dominan berawarna Ungu dan Hitam. Sesuai dengan branding Ubuntu terbaru,Ubuntu is Lightware.
Tema default yang digunakan oleh Ubuntu kali ini bernama “Ambiance”. Dengan kesan serba gelap. Namun jika anda ingin kesan yang lebih terang, anda bisa memilih tema alternatif bernama “Radiance”. Untuk mengatur tema, anda bisa klik menu System | Preferences |Appearances.
Tema default yang digunakan oleh Ubuntu kali ini bernama “Ambiance”. Dengan kesan serba gelap. Namun jika anda ingin kesan yang lebih terang, anda bisa memilih tema alternatif bernama “Radiance”. Untuk mengatur tema, anda bisa klik menu System | Preferences |Appearances.
Jika dilihat dari tema dan kesan ikon-ikon pada Ubuntu
terbaru ini, mungkin terasa sangat mirip dengan gaya dari Mac OS X. Hmm,
sepertinya Ubuntu berusaha untuk mirip dengan sistem operasi berlambang Apel
tersebut. Beberapa ikon pada notifikasi area juga menggunakan teknologi bernama Indicator
Applet yang dikembangkan sendiri oleh pihak Canonical, sehingga kesan
dari ikon-ikon ini menjadi mirip dengan Mac OS X. ada lagi satu perubahan yang
sangat drastis dan menimbulkan kontroversi dikalangan pengguna Ubuntu. Yaitu
pemindahan tombol pengatur jendela ke bagian kiri baris judul. Sekali lagi,
benar-benar mirip dan mengikuti gaya Mac OS X, walaupun urutan tombolnya
berbeda.
Software
Seperti biasa, Ubuntu selalu menyertakan software versi terbaru dan up-to-date. Seperti misalnya Kernel Linux 2.6.32, desktop GNOME versi 2.29,
OpenOffice.org versi 3.2 yangstartup-nya lebih cepat dan dukungan
formatnya lebih ditingkatkan, Mozilla Firefox 3.6, dsb.
Namun ada perbedaan software penyerta pada Desktop CD
jika dibandingkan versi sebelumnya. Kali ini, Ubuntu mengurangi beberapa
software default yang terpasang di Desktop CD, seperti misalnya GIMP, Xsane, dan
beberapa permainan. GIMP dihapus dengan alasan bahwa tidak semua orang
memerlukan GIMP sebagai aplikasi esensial, karena umumnya pengguna bisa
menyunting foto secara sederhana melalui aplikasi F-Spot. Kemudian Xsane
dihapus digantikan dengan aplikasi bernama Simple Scan yang lebih sederhana dan
memudahkan pengguna untuk memindai (scanning) dokumen dengan mudah. Namun, ada sebuah bonus yang diberikan
sebagai paket penyerta, yaitu aplikasi video editing sederhana bernama Pitivi yang bisa diakses melalui menu Applications | Sound & Video | Pitivi Video Editor.
Namun jangan khawatir, jika anda masih membutuhkan
beberapa aplikasi yang tidak disertakan lagi, anda masih bisa menambahkannya
melalui fitur Ubuntu Software Center, dengan memasang paket-paket software yang
dibutuhkan dari repository Ubuntu.
Ada satu lagi, seperti yang diberitakan sebelumnya,
Mozilla Firefox 3.6 pada Ubuntu menggunakan Yahoo! Sebagai mesin mesin pencari default.
Ubuntu Software Center
Fitur Ubuntu Software Center (atau disingkat USC)
sebenarnya sudah ada sejak versi 9.10. Namun pada versi 10.04 kali ini, USC
lebih dimantapkan lagi dengan fitur “Featured Applications” yang menyajikan
daftar aplikasi populer. Hmm, konon katanya USC ini juga akan menampilkan
daftar aplikasi-aplikasi berbayar dan/atau non-FOSS, seperti fitur CNR pada
Linspire.
Ubuntu One
Ubuntu One kini tidak hanya sekedar fitur sinkronisasi
dan backup serta berbagi file, namun juga sebagai fitur Toko penyedia Musik
seperti iTunes pada Apple. Yup, Ubuntu kini menyediakan toko musik bernama
Ubuntu One Music Store. Toko musik ini bisa diakses melalui aplikasi Rhythmbox,
pada bagian sidepane. (Jika codec MP3 belum terpasang, maka anda akan diminta untuk
dipasangkan terlebih dahulu).
Dan sepertinya, Ubuntu One menjadi lahan bisnis lain bagi Canonical untuk meraup untung demi kelangsungan Ubuntu.
Dan sepertinya, Ubuntu One menjadi lahan bisnis lain bagi Canonical untuk meraup untung demi kelangsungan Ubuntu.
Berikut ini beberapa catatan tentang ubuntu 10.04 Lucid
linkmenurut kami pribadi :
1. Booting dan juga logoff yang semakin cepat dibandingkan dengan versi-versi terdahulunya. Hal ini membuat Ubuntu 10.04 Lucid Lynx sebagai Ubuntu dengan booting yang paling cepat saat ini. Hanya membutuhkan waktu beberapa detik untuk bisa digunakan secara normal setelah anda mengaktifkan Ubuntu 10.04.
1. Booting dan juga logoff yang semakin cepat dibandingkan dengan versi-versi terdahulunya. Hal ini membuat Ubuntu 10.04 Lucid Lynx sebagai Ubuntu dengan booting yang paling cepat saat ini. Hanya membutuhkan waktu beberapa detik untuk bisa digunakan secara normal setelah anda mengaktifkan Ubuntu 10.04.
2. Tampilan desktop yang berwarna Ungu,
serta panel berwarna hitam yang menjadikan Ubuntu ini terlihat elegan.
3. Tampilan menu standar Ubuntu membuat
saya harus merubah menu standar dengan gnomenu agar lebih mudah untuk
digunakan.
5. Kurangnya aplikasi Grafis seperti GIMP
membuat saya harus menginstallnya secara terpisah.
6. Saat install LMMS, tidak disertai
dengan Wine atau windows emulator sebagai VST atau VST(i) Loader. Sehingga saya
harus menginstall wine secara terpisah.
7. Berbagai aplikasi tambahan masih kurang
menarik bagi saya.
8. Partisi harddisk yang lain tidak
terkunci atau harus kita autentifikasi terlebih dahulu. Sehingga mempercepat
akses pindah antar partisi.
Walaupun beberapa kelebihan dari Ubuntu
10.04 Lucid Lynx LTS membuat saya tertarik dan berjuang untuk
mendapatkannya, namun saat ini saya masih betah menggunakan Ubuntu
9.10 Karmic Koala yang telah saya custom dengan berbagai aplikasi yang penting.
Walaupun Helena telah tersingkir karena saya lebih membela Ubuntu 10.04 Lucid
Lynx, namun Ubuntu terbaru ini masih tetap menjadi OS kedua setelah Ubuntu 9.10
Karmic Koala saya. Inilah sedikit review pribadi dari saya tentang Ubuntu 10.04
Lucid Lynx.
Sebenarnya, 5 hari lagi Ubuntu 10.04 Lucid Lynx akan dirilis. Namun saya sudah tidak
tahan lagi untuk “mencicipi” versi terbaru Ubuntu ini, dan akhirnya saya
membuat keputusan yang -menurut saya pribadi- kontroversial, yaitu: melakukan
upgrade dari Ubuntu 9.10 Karmic Koala ke Ubuntu
10.04 Lucid Lynx versi Release Candidate (RC)pada laptop utama yang
saya gunakan untuk bekerja. ^^;
Jadi apa saja yang baru
pada Ubuntu 10.04 ini? Berikut adalah hal-hal baru yang saya temukan saat
menggunakan versi terbaru Ubuntu ini.
Indikator Baru dan MeMenu
Tampaknya tema baru yang diusung Ubuntu 10.04 lebih sedikit
mengandung warna oranye. Hal ini sudah terlihat pada gambar latar belakangnya
yang banyak mengandung warna pink/ungu. Setelah disambut dengan layar
booting/loading dan login baru, hal baru yang saya lihat berikutnya adalah
perubahan pada ikon-ikon indikator yang baru. Dibandingkan Karmic, indikator
pada Lucyd ini tampak lebih rapi dan bagus.
Mark Shuttleworth
pernah menyatakan bahwa Ubuntu 10.04 ini akan menjadi lebih “sosial”
dibandingkan versi Ubuntu sebelumnya. Hal ini terbukti dari integrasi berbagai
aplikasi sosial seperti Empathy untuk chatting dan Gwibber untuk melakukan interaksi dalam
jejaring sosial (Facebook, Twitter, dll). Di samping itu, menu untuk
mengaksesnya juga diperbanyak, terutama pada tab indikator yang terletak di
kanan atas.
Pada tab notifikasi (ikon bergambar amplop), kita bisa mengakses
aplikasi chat (Empathy), e-mail (Evolution), dan jejaring sosial (Gwibber) –
Pidgin Internet Messenger itu saya instalasikan secara terpisah. Yang pasti,
tab notifikasi ini bersifat universal terhadap ketiga aplikasi tersebut.
Artinya jika ada teman yang “memanggil” kita lewat messenger atau mengirim
tweet kepada kita lewat Twitter, maka semuanya akan “diberitahukan” melalui tab
notifikasi ini.
MeMenu adalah salah satu fitur utama yang
mewakili visi/misi Ubuntu 10.04, yaitu “Social from the start”. MeMenu bisa
digunakan untuk melakukan update status pada akun messenger dan seluruh layanan
jejaring sosial yang kita miliki (dan terpasang pada Gwibber). Saya pribadi
telah memasang akun Twitter dan Facebook saya pada Gwibber, dan status saya di
kedua layanan jejaring sosial tersebut akan ter-update dengan status yang kita
tulis dalam kolom isian pada MeMenu ini. Oh ya, kita juga bisa mengatur
konfigurasi Ubuntu One di sini.
Ubuntu One
Seperti yang sudah
pernah saya bahas sebelumnya, Ubuntu
One merupakan layanan
sinkronisasi data dari Canonical. Selain sinkronisasi dengan mesin Ubuntu lain,
layanan ini juga menawarkan sinkronisasi data
kontak pada iPhone. Pada layar konfigurasi Ubuntu One ini, kita bisa
mengatur perangkat apa saja yang telah tersinkronisasi dengan akun Ubuntu One
kita, serta data apa saja yang ingin kita sinkronisasikan (kontak, berkas,
dll). Jika dibandingkan dengan saat diperkenalkan pertama kali pada Ubuntu
9.10, tampaknya Ubuntu One sudah jauh lebih matang dan terintegrasi dengan baik
pada Ubuntu 10.04 ini.
Selain sinkronisasi
data, Ubuntu One juga merambah ke “dunia musik” dengan integrasiUbuntu
One Music Store (UOMS)
pada Rhythmbox,
pemutar musik default pada Ubuntu 10.04 Lucyd Lynx. Layanan beli/unduh musik
online yang mirip iTunes Store ini merupakan hasil kerja sama antara Canonical
dan 7digital, sebuah toko
musik digital yang banyak menyediakan musik tanpa proteksi DRM (Digital Rights
Management). Melalui UOMS ini, kita bisa membeli dan mengunduh musik, yang mana
nantinya bisa juga disinkronisasikan ke akun Ubuntu One kita. Keuntungannya,
kita bisa menikmati musik yang telah kita beli/unduh ini pada mesin Ubuntu
lainnya yang terhubung ke akun Ubuntu One kita. ^^
Percakapan dan Jejaring Sosial
Kalau anda tidak pernah
menggunakan Gwibber, inilah saatnya anda menggunakannya. Apa itu Gwibber? Gwibber merupakan sebuah aplikasi
untuk mengelola akun layanan jejaring sosial, seperti Facebook, Twitter,
identi.ca, dll. Ya, dengan Gwibber, kita bisa melihat update status teman pada
Facebook maupun Twitter secara bersamaan. Kita juga bisa melakukan update status
secara langsung untuk beberapa akun jejaring sosial yang kita miliki. Gwibber
juga telah terintegrasi dalam Ubuntu 10.04 ini dan bisa diakses melalui MeMenu
maupun tab notifikasi.
Selain tema desktop baru, Ubuntu 10.04 ini juga membawa tema baru
untuk Empathy. Aplikasi multi-messenger yang sempat menjadi perdebatan dengan
pengguna Pidgin ini sekarang memiliki tampilan seperti percakapan dengan balon
kata-kata. Memang ini perubahan yang tidak terlalu signifikan, tetapi menurut
saya, ini bisa menjadi nilai tambah bagi Empathy yang sebelumnya tampil sedikit
“kaku”.
Manajemen Aplikasi melalui Ubuntu Software Center
Menu Add/Remove
Applications telah dihilangkan pada Ubuntu 10.04. Sebagai gantinya,
diperkenalkan Ubuntu
Software Center (USC)
untuk mengelola instalasi aplikasi pada Ubuntu. Bagi pengguna pemula, USC pasti
sangat membantu untuk mencari dan melakukan instalasi aplikasi baru, serta
menghapus aplikasi yang telah terinstalasi. Sebelum memutuskan untuk
menginstalasikan sebuah aplikasi, kita bisa membaca dulu informasi singkat
mengenai aplikasi tersebut dan screenshot-nya.
Instalasi bisa dilakukan dengan 2 langkah mudah: cukup pilih
aplikasi yang diinginkan, lalu klik “Install”. Dibandingkan dengan Add/Remove
Applications pada versi Ubuntu sebelumnya, USC tentu memiliki tampilan yang
lebih informatif dan sangat membantu dalam mengelola aplikasi pada mesin Ubuntu
kita.
Pengenalan Perangkat Lebih Baik
Pada versi
alpha/beta-nya dulu, saya pernah mendengar kabar bahwa pengenalan iPhone pada
Ubuntu 10.04 sudah diperbaiki. Pada Ubuntu 9.10, saat saya mencolokkan kabel
USB dari iPhone, sistem hanya mendeteksi iPhone sebagai media penyimpan
foto/gambar dan saya hanya bisa mengakses berkas-berkas foto saja dalam iPhone.
Penasaran dengan pengenalan iPhone pada Lucyd, saya langsung coba mencolokkan
iPhone 3GS saya dan muncul 2 menu dialog, yaitu: (1) iPhone dikenali sebagai
media penyimpan foto/gambar dan … (2) iPhone
dikenali sebagai media penyimpan musik!!
Koleksi musik saya yang
terdapat di dalam iPhone juga dikenali dengan baik pada Rhythmbox. Saya bisa
memutar lagu-lagu yang tersimpan pada iPhone saya. Selain itu, saya juga bisa mengakses berkas-berkas yang
terdapat pada iPhone saya secara langsung melalui Nautilus (pengelola berkas pada Ubuntu). Pada
Windows, saya hanya bisa mengakses berkas dalam iPhone melalui aplikasi
tambahan atau melalui FTP/SSH, cara yang sangat tidak nyaman menurut saya. Nice
works, Ubuntu developers and contributors!
Kustomisasi Nautilus
Saya agak lupa dengan bagaimana tampilan dan fitur Nautilus pada
Ubuntu 9.10, tetapi saya rasa tampilan Nautilus pada Ubuntu 10.04 ini lebih
“bersih” dan rapi. Selain itu, ada beberapa opsi untuk mengubah tampilan
Nautilus. Pada screenshot di atas, saya menampilkan 2 view dalam 1 jendela
Nautilus, dengan informasi berkas ditampilkan pada panel sebelah kiri. Menarik
bukan? ^^
Perubahan Di Belakang Layar
Selain berbagai hal-hal baru yang “kelihatan”, Ubuntu 10.04
ini juga membawa sejumlah hal baru pada komponen inti sistemnya, seperti kernel
Linux 2.6.32-21 dan GNOME 2.30. Proses booting pada Ubuntu 10.04 Lucid Lynx ini
juga dipercepat, dengan dihapusnya Hardware Abstraction Layer (HAL). Selain
itu, juga ada perbaikan dalam sistem driver NVIDIA dan kompatibilitasnya.