Selasa, 08 Mei 2012

REVIEW OPERATING SISTEM PADA LINUX UBUNTU

        DEVINISI

1    Sistem operasi
Sistem operasi (bahasa Inggris: operating system ; OS) adalah seperangkat program yang mengelola sumber daya perangkat keras komputer, dan menyediakan layanan umum untuk aplikasi perangkat lunak. Sistem operasi adalah jenis yang paling penting dari perangkat lunak sistem dalam sistem komputer. Tanpa sistem operasi, pengguna tidak dapat menjalankan program aplikasi pada komputer mereka, kecuali program aplikasi boot diri.
Waktu-berbagi jadwal tugas sistem operasi untuk penggunaan yang efisien dari sistem dan juga dapat mencakup akuntansi untuk alokasi biaya waktu prosesor, penyimpanan massa, cetak, dan sumber daya lainnya.
Untuk fungsi-fungsi perangkat keras seperti sebagai masukan dan keluaran dan alokasi memori, sistem operasi bertindak sebagai perantara antara program aplikasi dan perangkat keras komputer, meskipun kode aplikasi biasanya dieksekusi langsung oleh perangkat keras dan seringkali akan menghubungi OS atau terputus oleh itu. Sistem operasi yang ditemukan pada hampir semua perangkat yang berisi komputer-dari ponsel dan konsol permainan video untuk superkomputer dan server web.
Contoh populer sistem operasi modern termasuk Linux, Android, iOS, Mac OS X, dan Microsoft Windows.
2.      LINUX
Linux (diucapkan ˈlɪnəks atau /ˈlɪnʊks/) adalah nama yang diberikan kepada sistem operasi komputer bertipe Unix. Linux merupakan salah satu contoh hasil pengembangan perangkat lunak bebas dan sumber terbuka utama. Seperti perangkat lunak bebas dan sumber terbuka lainnya pada umumnya, kode sumber Linux dapat dimodifikasi, digunakan dan didistribusikan kembali secara bebas oleh siapa saja.
3.      UBUNTU
Ubuntu merupakan salah satu distribusi Linux yang berbasiskan Debian dan didistribusikan sebagai software bebas. nama Ubuntu berasal dari filosofi dari Afrika Selatan yang berarti "Kemanusiaan kepada sesama". Ubuntu didesain untuk kepentingan penggunaan personal, namun versi server Ubuntu juga tersedia, dan telah dipakai secara luas.
Proyek Ubuntu resmi disponspori oleh Canonical Ltd. yang merupakan sebuah perusahaan yang dimiliki oleh pengusaha Afrika Selatan Mark Shuttleworth. Tujuan dari distribusi Linux Ubuntu adalah membawa semangat yang terkandung di dalam Filosofi Ubuntu ke dalam dunia perangkat lunak. Ubuntu adalah sistem operasi lengkap berbasis Linux, tersedia secara bebas dan mempunyai dukungan baik yang berasal dari komunitas maupun tenaga ahli profesional.

       Filosofi
Ubuntu mempunyai filosofi sebagai berikut :
  • bahwa perangkat lunak harus tersedia dengan bebas biaya
  • bahwa aplikasi perangkat lunak tersebut harus dapat digunakan dalam bahasa lokal masing-masing dan untuk orang-orang yang mempunyai keterbatasan fisik
  • bahwa pengguna harus mempunyai kebebasan untuk mendapatkan, mengubah, dan mendistribusikan perangkat lunak sesuai dengan apa yang mereka butuhkan tanpa halangan apapun.
Perihal kebebasan inilah yang membuat Ubuntu berbeda dari perangkat lunak berpemilik (proprietary); bukan hanya peralatan yang Anda butuhkan tersedia secara bebas biaya, tetapi Anda juga mempunyai hak untuk memodifikasi perangkat lunak Anda sampai perangkat lunak tersebut bekerja sesuai dengan yang Anda inginkan
C.     SEJARAH DAN PENGEMBANGAN LINUX
Ubuntu adalah salah satu proyek andalan Debian. Sasaran awal Ubuntu adalah menciptakan sistem operasi desktop Linux yang mudah dipakai. Ubuntu dijadwalkan dirilis setiap 6 bulan sehingga sistem Ubuntu dapat terus diperbarui.
Ubuntu pertama kali dirilis pada 20 Oktober 2004. Semenjak itu, Canonical telah merilis versi Ubuntu yang baru setiap 6 bulan sekali. Setiap rilis didukung selama 18 bulan untuk pembaruan sistem, keamanan, dan kesalahan (bug). Setiap 2 tahun sekali (versi xx.04 dengan x angka genap) akan mendapatkan Long Term Support(LTS) selama 3 tahun untuk desktop dan 5 tahun untuk edisi server. Namun Ubuntu 12.04 yang akan dirilis April 2012 akan mendapatkan pembaruan sistem selama 5 tahun. Perpanjangan dukungan ini bertujuan untuk mengakomodasi bisnis dan pengguna IT yang bekerja pada siklus panjang dan pertimbangan biaya yang mahal untuk memperbarui sistem.
Paket-paket software Ubuntu berasal dari paket tidak stabil Debian; Ubuntu memakai format paket dan manajemen paket Debian (APT dan Synaptic). Paket Debian dan Ubuntu seringkali tidak cocok. Paket Debian sering kali perlu dibuat ulang dari source agar dapat dipakai di Ubuntu, begitu juga sebaliknya. Ubuntu bekerja sama dengan Debian untuk berusaha agar perubaha-perubahan sistem Ubuntu mengarah kembali ke Debian, namun hal ini hampir tak terlaksana. Penemu Debian, Ian Murdock, pernah berkata bahwa paket Ubuntu berpotensi mengarah terlalu jauh dari Debian[14]. Sebelum setiap rilis Ubuntu, paket-paket diambil dari paket tidak stabil Debian dan digabung dengan modifikasi Ubuntu. Sebulan sebelum perilisan, pengambilan paket dihentikan dan kerja selanjutnya adalah memastikan paket-paket yang sudah diambil bekerja dengan baik.

Ubuntu sekarang dibiayai oleh Canonocal Ltd. Pada 8 Juli 2005 Mark Shuttleworth mendirikan pendirian Ubuntu Foundation dan memberikan pendanaan awal sebesar US$10 juta. Tujuan dari pendirian yayasan ini adalah untuk memastikan pengembangan dan dukungan semua versi Ubuntu dapat terus berjalan.
Pada 31 Oktober 2011, Mark Shuttleworth mengumumkan bahwa Ubuntu 14.04 akan mendukung smartphone, tablet, dan smart TV. Dan desain-desainnya pun sudah mulai dirancang

 Fitur
Ubuntu terdiri dari banyak paket, kebanyakan berasal dari distribusi di bawah lisensi lisensi software bebas. Namun, beberapa software khususnya driver menggunakan Proprietary software[17]. Lisensi yang pada umumnya adalah GNU General Public License (GNU GPL) dan GNU Lesser General Public License (GNU LGPL), dengan tegas menyatakan bahwa pengguna dengan bebas dapat menjalankan, menggandakan, mempelajarai, memodifikasi, dan mendistribusikan tanpa pembatasan apapun. Namun tetap ada software proprietary yang dapat berjalan di Ubuntu. Ubuntu berfokus pada ketersediaan kegunaan pada orang disfungsi, keamanan dan stabilitas. Ubuntu juga berfokus pada internasionalosasi dan aksesibilitas untuk dapat menjangkau sebanyak-banyaknya orang[18]. Dalam hal keamanan, perangkat sudo dapat meningkatkan privilage secara sementara untuk melakukan tugas administratif, sehingga akun root dapat terus terkunci, dan mencegah orang tidak terauthorisasi melakukan perubahan sistem atau membuka kelemahan keamanan.[19]
Desktop Ubuntu memakai desktop environment graphis. Sebelum Ubuntu 11.04 interaksi grafis pengguna adalah GNOME Panel, namun setelah versi 11.04, berubah menjadi Unity. Unity adalah interface yang dikembangkan oleh Canonical yang awalnya dirancang untuk edisi Netbook.[20]
Ubuntu terinstall dengan banyak software multiguna diantaranya:
Games
AisleRiot Solitaire, gbrainy, Mahjongg, Mines, Quadrapassel

Graphics
OpenOffice.org Drawing, Shotwell Photo Manager, Simple Scan

Internet
Empathy IM, Evolution, Firefox, Gwibber, Remote Desktop Viewer, Terminal Server Client, Transmission BitTorrent Client

Multimedia
Brasero,
Movie Player,
Pitivi Video Editor,
Rhythmbox Music Player,
Sound Recorder
 
Office
OpenOffice.org,
Evolution,
Dictionary

Ubuntu, tidak seperti Debian, mengompile paket mereka menggunakan fitur gcc seperti PIE dan proteksi Buffer Overflow untuk memproteksi software mereka. Fitur Ekstra tersebut menambah keamanan secara signifikan dengan pemakaian performance hanya 1% pada 32 bit dan 0,01% pada 64 bit

Persyaratan Sistem

Versi Desktop Ubuntu sekarang mendukung x86 32 bit dan 64 bit. Dukungan tidak resmi juga tersedia untuk PowerPC, IA-64 (Itanium), Playstation 3 (Namun Sony telah mencabut dukungan untuk OtherOS lain pada 1 April 2011), dan beberapa handphone. GPU yang didukung diperlukan untuk menjalankan efek visual seperti Unity Shell. Dalam kasus GPU yang tidak memadai, Unity dapat direduksi menjadi Unity 2D yang membutuhkan hardware yang lebih rendah.


Minimum Hardware Requirement
700 MHz x86 processor
256 MB RAM
3 GB disk space
Graphics card capable of 1024 x 768 resolution
Sound card (opsional)
Network or Internet connection (opsional)
F.      KEKURANGAN DAN KELEBIHAN LINUX
1.                                  Kelebihan Linux:
a.       Linux merupakan sistem operasi bebas dan terbuka (open source). Sehingga tidak perlu biaya lisensi untuk membeli atau menggunakan Linux, gratis.

b.      Linux mudah digunakan. Dulu, Linux dikatakan merupakan sistem operasi yang sulit dan hanya dikhususkan untuk para hacker karena masih berbasis teks (DOS). Namun, kini Linux mudah digunakan hampir semudah menggunakan Windows, bahkan masalah style pun, Linux lebih baik dari Windows 7.


c.       Hampir semua aplikasi yang terdapat di Windows, telah terdapat alternatifnya di Linux karena banyak komunitas-komunitas pengembangnya, semisal sourceforge.net. , atau bila terpaksa kita bisa menjalankan software untuk Windows di Linux dengan bantuan emulator seperti Wine sehingga file .exe dan .msi dapat dijalankan.
d.      Keamanan. Hampir semua pengguna Windows pasti pernah terkena virus, spyware, trojan, adware, dsb. Hal ini, hampir tidak terjadi pada Linux. Linux sejak awal didesain multi-user, sehingga bila virus menjangkiti user tertentu, akan sangat sangat sulit menjangkiti dan menyebar ke user yang lain. Beberapa orang berpendapat bahwa Linux lebih aman karena jumlah penggunanya lebih sedikit dibanding Windows, namun anggapan itu tidaklah tepat.
e.       Linux relatif stabil. Komputer yang dijalankan di atas sistem operasi UNIX sangat dikenal stabil berjalan tanpa henti. Linux, yang merupakan varian dari UNIX, juga mewarisi kestabilan ini. Jarang ditemui, komputer yang tiba-tiba hang dan harus menekan tombol Ctrl-Alt-Del atau Restart untuk mengakhiri kejadian tersebut.
f.       Linux mempunyai kompatibilitas ke belakang yang lebih baik (better backward-compatibilty). Perangkat keras yang telah berusia lama, masih sangat berguna dan dapat dijalankan dengan baik di atas Linux. Selain itu, tidak pernah ditemui dokumen-dokumen yang lebih baru tidak dapat dibaca pada Linux versi yang lebih lama. Pada Windows, kita seakan dituntut untuk terus mengikuti perkembangan perangkat keras, seperti kasus file .docx (Word 2007-2010) yang tidak bisa dibuka dengan Microsoft Word 2003 atau versi dibawahnya.
g.      Dukungan komunitas yang beragam dan menyebar di seluruh dunia.
h.      Linux selain gratis untuk digunakan, gratis pula untuk dimodifikasi dan didistribusikan ulang. Bahkan kita dapat mengembangkan distro kita sendiri.
i.        Beragam pilihan. Hal ini bisa menjadi kelebihan maupun kekurangan. Banyak distro bermunculan, contoh yang populer seperti Ubuntu, Debian, RedHat, openSuSe, Fedora, Mandriva (Mandrake), dsb. Keanekaragaman ini memberi kita banyak pilihan sesuai dengan kebutuhan masing-masing, namun di satu sisi hal ini juga akan membingungkan calon pengguna Linux. Lihat chart distribusi Linux di http://distrowatch.com untuk mengetahui rangking distro-distro Linux.
j.        Linux membutuhkan resource yang lebih kecil dari Windows, sehingga cocok untuk komputer dengan spesifikasi minimal. Selain itu hampir semua distro populer menyediakan versi 32 bit maupun 64 bit.
k.      Linux dapat berjalan dalam dua mode, modus teks dan modus GUI namun pada umumnya modus teks (terminal) ini lah yang menjadi kekuatan Linux. Modus GUI sendiri memiliki banyak pilhan desktop environment-nya seperti KDE, Gnome, BlackBox, XFCE.

2.                                      Kekurangan Linux:
a.       Banyak pengguna yang belum terbiasa dengan Linux dan masih ‘Windows minded’, takut untuk beralih dari Windows.
b.       Dukungan perangkat keras dari vendor-vendor tertentu yang tidak terlalu baik pada Linux. Untuk mencari daftar perangkat keras yang didukung pada Linux, kita dapat melihatnya di Linux-Drivers.org atau LinuxHardware.org.
c.        Proses instalasi software / aplikasi yang tidak semudah di Windows. Instalasi software di Linux, akan menjadi lebih mudah bila terkoneksi ke internet atau bila mempunyai CD / DVD repository-nya. Bila tidak, maka kita harus men-download satu per satu package yang dibutuhkan beserta dependencies-nya.
d.       Bagi administrator sistem yang belum terbiasa dengan Unix-like (seperti Linux), maka mau tidak mau harus mempelajari hal ini. Sehingga syarat untuk menjadi administrator adalah manusia yang suka belajar hal-hal baru dan terus-menerus belajar.
e.        Aplikasi-aplikasi di Linux belum seampuh aplikasi di Windows.
f.        Struktur direktori dan hak-akses yang membingungkan bagi yang sudah terbiasa dengan Windows dan belum mengenal UNIX/Linux sama sekali.

G.    Installasi

Ubuntu pada umumnya dapat diinstall dari Live CD atau dapat diinstall lewat Live USB. Sistem operasi Ubuntu dapat dijalankan dari CD (seringkali dengan kehilangan performa yang signifikan), sehingga pengguna dapat mengecek kecocokan hardware dan dukungan driver sistem operasi. CD juga mempunyai Ubiquity Installer, sehingga penggguna dapat menginstall Ubuntu pada komputer secara permanen. Semua CD Ubuntu dapat diunduh di website Ubuntu. Penginstallan dari CD membutuhkan EAM minimal 256 MiB.
Pengguna dapat mengunduh disk image (.iso) dari CD, yang kemudian dapat ditulis ke media fisik (CD atau DVD), atau dijalankan langsung dari hard drive (memakai UNetbootin atau GRUB). Ubuntu juga dapat dijalankan di ARM, PowerPC, SPARC, dan IA-64, namun platform-platform tersebut tidak didukung secara resmi.
Berikut ini review instalasi ubuntu
Untuk instalasi yang cepat jangan menggunakan koneksi internet saat sedang menginstall. Untuk melakukan update dan penambahan aplikasi pendukung dapat dilakukan setelah instalasi selesai. Namun bagi yang memiliki koneksi internet super kencang, saat instalasi pililah opsi Download Updates dan Install Software Pihak Ketiga (seperti Flash, Java, Mp3, Multimedia Codecs).


Saat proses instalasi Ubiquity menawarkan "rasa baru" yakni slideshow, penjelasan singkat Ubuntu beserta fitur-fiturnya. Kita dapat mengklik slideshow tanpa mengganggu proses instalasi.
Bila proses instalasi berhenti saat progres 80% (ready when you are dan tidak bisa di skip), berikut solusinya klik tombol "back" lalu tulis ulang username-nya (semuanya musti lower case/huruf kecil semua).


Canonical merencanakan untuk menghapus Synaptic Package Manager pada edisi Ubuntu selanjutnya. Dan sebagai gantinya Canonical meningkatkan kemampuan Ubuntu Software Center (USC). USC kali ini memiliki fitur tambahan, yakni "Featured" dan "What's New" kemudian "For Purchase".

Di USC saat kita akan menginstall GIMP (sebagai contoh kasus) akan ada opsi tambahan yakni apakah akan juga menginstall plugin-pluginnya? Lalu untuk Fitur "For Purchase" baru tersedia dua software yakni Fluendo DVD Player ($24.95) dan Rick’s Wallpapers. Ke depan bukan tidak mungkin aplikasi semacam Adobe Photoshop (versi Linux ) akan ada untuk di jual melalui USC.

Sound Dan Multimedia

Di awal penginstalan ada opsi untuk mendownload dan menginstall aplikasi codecs multimedia (seperti Flash, Java, MP3). Bila tidak tersambung koneksi internet saat menginstall Ubuntu 10.04 maka codecs multimedia dapat diinstal melalui Ubuntu Software Center. Untuk aplikasi yang Restricted Format dapat menginstal melalui cara di Help Ubuntu.
Untuk masalah sound pastikan sound dalam keadaan unmute (klikmute/unmute di sound indicator).

Proses Booting
Ubuntu 10.04 menggunakan teknologi baru untuk menampilakan splash screen yang menutupi semua proses booting yang mendetail, yaitu Plymouth. Splash screen pada Ubuntu sangat menarik, karena sama sekali tidak terdapat flicker antara penampilan splash screen dengan layar desktop pada saat login. Alhasil, proses booting-pun menjadi keren. Hanya saja, masih saja terdapat banyak bug pada proses booting ini, seperti misalnya splash screen yang kadang gak nongol (terutama setelah Ubuntu terpasang ke dalam komputer). Namun, tidak semua komputer bisa menampilkan splash screen ini dengan baik. Jika kartu grafis tidak didukung, maka splash screen nan indah tidak akan ditampilkan dalam bentuk grafis

Untuk waktu booting, Ubuntu memakan waktu 25 detik jika dihitung dari setelah memilih sistem operasi pada GRUB, dan dalam keadaan fitur Desktop Effect aktif. Waktu ini memang lebih cepat daripada Ubuntu 9.10. Namun masih jauh dari target yang katanya 10 detik.


Desktop
Dari sejak versi pertama hingga versi 9.10, Ubuntu selalu memiliki kesan berwarna coklat (Human). Mulai dari coklat kehitaman hingga coklat muda sudah pernah terasa di Ubuntu. Namun pada versi kali ini, kesan Coklat itu sudah hilang, kini diubah dengan kesan ringan (Light) yang dominan berawarna Ungu dan Hitam. Sesuai dengan branding Ubuntu terbaru,Ubuntu is Lightware.
Tema default yang digunakan oleh Ubuntu kali ini bernama “Ambiance”. Dengan kesan serba gelap. Namun jika anda ingin kesan yang lebih terang, anda bisa memilih tema alternatif bernama “Radiance”. Untuk mengatur tema, anda bisa klik menu
 System | Preferences |Appearances.

Jika dilihat dari tema dan kesan ikon-ikon pada Ubuntu terbaru ini, mungkin terasa sangat mirip dengan gaya dari Mac OS X. Hmm, sepertinya Ubuntu berusaha untuk mirip dengan sistem operasi berlambang Apel tersebut. Beberapa ikon pada notifikasi area juga menggunakan teknologi bernama Indicator Applet yang dikembangkan sendiri oleh pihak Canonical, sehingga kesan dari ikon-ikon ini menjadi mirip dengan Mac OS X. ada lagi satu perubahan yang sangat drastis dan menimbulkan kontroversi dikalangan pengguna Ubuntu. Yaitu pemindahan tombol pengatur jendela ke bagian kiri baris judul. Sekali lagi, benar-benar mirip dan mengikuti gaya Mac OS X, walaupun urutan tombolnya berbeda.

Software
Seperti biasa, Ubuntu selalu menyertakan software versi terbaru dan up-to-date. Seperti misalnya Kernel Linux 2.6.32, desktop GNOME versi 2.29, OpenOffice.org versi 3.2 yangstartup-nya lebih cepat dan dukungan formatnya lebih ditingkatkan, Mozilla Firefox 3.6, dsb.

Namun ada perbedaan software penyerta pada Desktop CD jika dibandingkan versi sebelumnya. Kali ini, Ubuntu mengurangi beberapa software default yang terpasang di Desktop CD, seperti misalnya GIMP, Xsane, dan beberapa permainan. GIMP dihapus dengan alasan bahwa tidak semua orang memerlukan GIMP sebagai aplikasi esensial, karena umumnya pengguna bisa menyunting foto secara sederhana melalui aplikasi F-Spot. Kemudian Xsane dihapus digantikan dengan aplikasi bernama Simple Scan yang lebih sederhana dan memudahkan pengguna untuk memindai (scanning) dokumen dengan mudah. Namun, ada sebuah bonus yang diberikan sebagai paket penyerta, yaitu aplikasi video editing sederhana bernama Pitivi yang bisa diakses melalui menu Applications | Sound & Video | Pitivi Video Editor.
Namun jangan khawatir, jika anda masih membutuhkan beberapa aplikasi yang tidak disertakan lagi, anda masih bisa menambahkannya melalui fitur Ubuntu Software Center, dengan memasang paket-paket software yang dibutuhkan dari repository Ubuntu.
Ada satu lagi, seperti yang diberitakan sebelumnya, Mozilla Firefox 3.6 pada Ubuntu menggunakan Yahoo! Sebagai mesin mesin pencari default.

Ubuntu Software Center
Fitur Ubuntu Software Center (atau disingkat USC) sebenarnya sudah ada sejak versi 9.10. Namun pada versi 10.04 kali ini, USC lebih dimantapkan lagi dengan fitur “Featured Applications” yang menyajikan daftar aplikasi populer. Hmm, konon katanya USC ini juga akan menampilkan daftar aplikasi-aplikasi berbayar dan/atau non-FOSS, seperti fitur CNR pada Linspire.

Ubuntu One
Ubuntu One kini tidak hanya sekedar fitur sinkronisasi dan backup serta berbagi file, namun juga sebagai fitur Toko penyedia Musik seperti iTunes pada Apple. Yup, Ubuntu kini menyediakan toko musik bernama Ubuntu One Music Store. Toko musik ini bisa diakses melalui aplikasi Rhythmbox, pada bagian sidepane. (Jika codec MP3 belum terpasang, maka anda akan diminta untuk dipasangkan terlebih dahulu).
Dan sepertinya, Ubuntu One menjadi lahan bisnis lain bagi Canonical untuk meraup untung demi kelangsungan Ubuntu.

Berikut ini beberapa catatan tentang ubuntu 10.04 Lucid linkmenurut kami pribadi :
1. Booting dan juga logoff yang semakin cepat dibandingkan dengan versi-versi terdahulunya. Hal ini membuat Ubuntu 10.04 Lucid Lynx sebagai Ubuntu dengan booting yang paling cepat saat ini. Hanya membutuhkan waktu beberapa detik untuk bisa digunakan secara normal setelah anda mengaktifkan Ubuntu 10.04.
2. Tampilan desktop yang berwarna Ungu, serta panel berwarna hitam yang menjadikan Ubuntu ini terlihat elegan.
3. Tampilan menu standar Ubuntu membuat saya harus merubah menu standar dengan gnomenu agar lebih mudah untuk digunakan.
4. Window panel yang berada di sebelah kiri, mengingatkan saya pada Ubuntu 9.10 Karmic Koala yang saya buat mac look menggunakan Mac4Lin. Tampilan window menu pada Lucid Lynx
5. Kurangnya aplikasi Grafis seperti GIMP membuat saya harus menginstallnya secara terpisah.
6. Saat install LMMS, tidak disertai dengan Wine atau windows emulator sebagai VST atau VST(i) Loader. Sehingga saya harus menginstall wine secara terpisah.
7. Berbagai aplikasi tambahan masih kurang menarik bagi saya.
8. Partisi harddisk yang lain tidak terkunci atau harus kita autentifikasi terlebih dahulu. Sehingga mempercepat akses pindah antar partisi.
Walaupun beberapa kelebihan dari Ubuntu 10.04 Lucid Lynx LTS membuat saya tertarik dan berjuang untuk mendapatkannya, namun saat ini saya masih betah menggunakan Ubuntu 9.10 Karmic Koala yang telah saya custom dengan berbagai aplikasi yang penting. Walaupun Helena telah tersingkir karena saya lebih membela Ubuntu 10.04 Lucid Lynx, namun Ubuntu terbaru ini masih tetap menjadi OS kedua setelah Ubuntu 9.10 Karmic Koala saya. Inilah sedikit review pribadi dari saya tentang Ubuntu 10.04 Lucid Lynx.

Sebenarnya, 5 hari lagi Ubuntu 10.04 Lucid Lynx akan dirilis. Namun saya sudah tidak tahan lagi untuk “mencicipi” versi terbaru Ubuntu ini, dan akhirnya saya membuat keputusan yang -menurut saya pribadi- kontroversial, yaitu: melakukan upgrade dari Ubuntu 9.10 Karmic Koala ke Ubuntu 10.04 Lucid Lynx versi Release Candidate (RC)pada laptop utama yang saya gunakan untuk bekerja. ^^;
Jadi apa saja yang baru pada Ubuntu 10.04 ini? Berikut adalah hal-hal baru yang saya temukan saat menggunakan versi terbaru Ubuntu ini.

Indikator Baru dan MeMenu

Tampaknya tema baru yang diusung Ubuntu 10.04 lebih sedikit mengandung warna oranye. Hal ini sudah terlihat pada gambar latar belakangnya yang banyak mengandung warna pink/ungu. Setelah disambut dengan layar booting/loading dan login baru, hal baru yang saya lihat berikutnya adalah perubahan pada ikon-ikon indikator yang baru. Dibandingkan Karmic, indikator pada Lucyd ini tampak lebih rapi dan bagus.
Mark Shuttleworth pernah menyatakan bahwa Ubuntu 10.04 ini akan menjadi lebih “sosial” dibandingkan versi Ubuntu sebelumnya. Hal ini terbukti dari integrasi berbagai aplikasi sosial seperti Empathy untuk chatting dan Gwibber untuk melakukan interaksi dalam jejaring sosial (Facebook, Twitter, dll). Di samping itu, menu untuk mengaksesnya juga diperbanyak, terutama pada tab indikator yang terletak di kanan atas.

Pada tab notifikasi (ikon bergambar amplop), kita bisa mengakses aplikasi chat (Empathy), e-mail (Evolution), dan jejaring sosial (Gwibber) – Pidgin Internet Messenger itu saya instalasikan secara terpisah. Yang pasti, tab notifikasi ini bersifat universal terhadap ketiga aplikasi tersebut. Artinya jika ada teman yang “memanggil” kita lewat messenger atau mengirim tweet kepada kita lewat Twitter, maka semuanya akan “diberitahukan” melalui tab notifikasi ini.
MeMenu adalah salah satu fitur utama yang mewakili visi/misi Ubuntu 10.04, yaitu “Social from the start”. MeMenu bisa digunakan untuk melakukan update status pada akun messenger dan seluruh layanan jejaring sosial yang kita miliki (dan terpasang pada Gwibber). Saya pribadi telah memasang akun Twitter dan Facebook saya pada Gwibber, dan status saya di kedua layanan jejaring sosial tersebut akan ter-update dengan status yang kita tulis dalam kolom isian pada MeMenu ini. Oh ya, kita juga bisa mengatur konfigurasi Ubuntu One di sini.

Ubuntu One

Seperti yang sudah pernah saya bahas sebelumnya, Ubuntu One merupakan layanan sinkronisasi data dari Canonical. Selain sinkronisasi dengan mesin Ubuntu lain, layanan ini juga menawarkan sinkronisasi data kontak pada iPhone. Pada layar konfigurasi Ubuntu One ini, kita bisa mengatur perangkat apa saja yang telah tersinkronisasi dengan akun Ubuntu One kita, serta data apa saja yang ingin kita sinkronisasikan (kontak, berkas, dll). Jika dibandingkan dengan saat diperkenalkan pertama kali pada Ubuntu 9.10, tampaknya Ubuntu One sudah jauh lebih matang dan terintegrasi dengan baik pada Ubuntu 10.04 ini.

Selain sinkronisasi data, Ubuntu One juga merambah ke “dunia musik” dengan integrasiUbuntu One Music Store (UOMS) pada Rhythmbox, pemutar musik default pada Ubuntu 10.04 Lucyd Lynx. Layanan beli/unduh musik online yang mirip iTunes Store ini merupakan hasil kerja sama antara Canonical dan 7digital, sebuah toko musik digital yang banyak menyediakan musik tanpa proteksi DRM (Digital Rights Management). Melalui UOMS ini, kita bisa membeli dan mengunduh musik, yang mana nantinya bisa juga disinkronisasikan ke akun Ubuntu One kita. Keuntungannya, kita bisa menikmati musik yang telah kita beli/unduh ini pada mesin Ubuntu lainnya yang terhubung ke akun Ubuntu One kita. ^^

Percakapan dan Jejaring Sosial

Kalau anda tidak pernah menggunakan Gwibber, inilah saatnya anda menggunakannya. Apa itu Gwibber? Gwibber merupakan sebuah aplikasi untuk mengelola akun layanan jejaring sosial, seperti Facebook, Twitter, identi.ca, dll. Ya, dengan Gwibber, kita bisa melihat update status teman pada Facebook maupun Twitter secara bersamaan. Kita juga bisa melakukan update status secara langsung untuk beberapa akun jejaring sosial yang kita miliki. Gwibber juga telah terintegrasi dalam Ubuntu 10.04 ini dan bisa diakses melalui MeMenu maupun tab notifikasi.

Selain tema desktop baru, Ubuntu 10.04 ini juga membawa tema baru untuk Empathy. Aplikasi multi-messenger yang sempat menjadi perdebatan dengan pengguna Pidgin ini sekarang memiliki tampilan seperti percakapan dengan balon kata-kata. Memang ini perubahan yang tidak terlalu signifikan, tetapi menurut saya, ini bisa menjadi nilai tambah bagi Empathy yang sebelumnya tampil sedikit “kaku”.

Manajemen Aplikasi melalui Ubuntu Software Center

Menu Add/Remove Applications telah dihilangkan pada Ubuntu 10.04. Sebagai gantinya, diperkenalkan Ubuntu Software Center (USC) untuk mengelola instalasi aplikasi pada Ubuntu. Bagi pengguna pemula, USC pasti sangat membantu untuk mencari dan melakukan instalasi aplikasi baru, serta menghapus aplikasi yang telah terinstalasi. Sebelum memutuskan untuk menginstalasikan sebuah aplikasi, kita bisa membaca dulu informasi singkat mengenai aplikasi tersebut dan screenshot-nya.

Instalasi Aplikasi pada Ubuntu Software Center
Instalasi bisa dilakukan dengan 2 langkah mudah: cukup pilih aplikasi yang diinginkan, lalu klik “Install”. Dibandingkan dengan Add/Remove Applications pada versi Ubuntu sebelumnya, USC tentu memiliki tampilan yang lebih informatif dan sangat membantu dalam mengelola aplikasi pada mesin Ubuntu kita.

Pengenalan Perangkat Lebih Baik

Pada versi alpha/beta-nya dulu, saya pernah mendengar kabar bahwa pengenalan iPhone pada Ubuntu 10.04 sudah diperbaiki. Pada Ubuntu 9.10, saat saya mencolokkan kabel USB dari iPhone, sistem hanya mendeteksi iPhone sebagai media penyimpan foto/gambar dan saya hanya bisa mengakses berkas-berkas foto saja dalam iPhone. Penasaran dengan pengenalan iPhone pada Lucyd, saya langsung coba mencolokkan iPhone 3GS saya dan muncul 2 menu dialog, yaitu: (1) iPhone dikenali sebagai media penyimpan foto/gambar dan … (2) iPhone dikenali sebagai media penyimpan musik!!
Koleksi musik saya yang terdapat di dalam iPhone juga dikenali dengan baik pada Rhythmbox. Saya bisa memutar lagu-lagu yang tersimpan pada iPhone saya. Selain itu, saya juga bisa mengakses berkas-berkas yang terdapat pada iPhone saya secara langsung melalui Nautilus (pengelola berkas pada Ubuntu). Pada Windows, saya hanya bisa mengakses berkas dalam iPhone melalui aplikasi tambahan atau melalui FTP/SSH, cara yang sangat tidak nyaman menurut saya. Nice works, Ubuntu developers and contributors!

Kustomisasi Nautilus

Saya agak lupa dengan bagaimana tampilan dan fitur Nautilus pada Ubuntu 9.10, tetapi saya rasa tampilan Nautilus pada Ubuntu 10.04 ini lebih “bersih” dan rapi. Selain itu, ada beberapa opsi untuk mengubah tampilan Nautilus. Pada screenshot di atas, saya menampilkan 2 view dalam 1 jendela Nautilus, dengan informasi berkas ditampilkan pada panel sebelah kiri. Menarik bukan? ^^

Perubahan Di Belakang Layar

Selain berbagai hal-hal baru yang “kelihatan”, Ubuntu 10.04 ini juga membawa sejumlah hal baru pada komponen inti sistemnya, seperti kernel Linux 2.6.32-21 dan GNOME 2.30. Proses booting pada Ubuntu 10.04 Lucid Lynx ini juga dipercepat, dengan dihapusnya Hardware Abstraction Layer (HAL). Selain itu, juga ada perbaikan dalam sistem driver NVIDIA dan kompatibilitasnya.